Dr Syarifah (lecturer KAEDAH PENGAJARAM MATEMATIK) ada sentuh pasal hurried syndrom ni. Untuk kes kanak-kanak, sindrom ni berlaku bila aktiviti harian mereka sangat padat, dan mendesak diri sendiri untuk bertindak pantas dengan kata lain orang dewasa selalu bagi arahan pada kanak-kanak "cepat, pegi tuisyen", "cepat tukar baju, nak pegi kelas piano". Ini yang berlaku sekarang, terlalu mengharapkan anak-anak sempurna, semua kelas tambahan nak suruh anak pegi.Sedangkan anak-anak ni perlu menjalani proses kanak-kanak, bukan diasak untuk menjadi dewasa. Nak maklumat tambahan? Boleh cari dengan uncle gOOgle. Nak cari buku ni (http://www.hurriedwoman.com/index.html) tapi tak da kat library UM, mahupun MPH. Kene usaha cari ket tempat lain. =(..selamat menggeledah..oh ya, sindrom ni juga ada pada wanita.
sumber:
Waspada, Sindrom Hurried Woman di Sekitar Anda
Bisa jadi Anda menderita kondisi yang disebut Hurried Woman Syndrome atau sindrom hurried woman. Sindrom ini menurut Dr Brent Bost, obstetrician dan gynecologist dari Beumont, Texas dalam bukunya The Hurried Woman Syndrome, terjadi karena bertahun-tahun hidup dalam ketergesaan tanpa mengambil waktu istiharat.
Tanpa disadari stres yang berlarut-larut mempengaruhi zat kimia otak sehingga otak didominasi hormon stres seperti cortisol dan adrenalin. Sehingga zat kimia serotonin, yang menimbulkan perasaan tenang, rileks berkurang. Perubahan hormon ini bahkan bisa menyebabkan gejala fisik.
Agar perasaan ini tidak berlarut-larut dan cepat teratasi Dr Bost memberikan beberapa tips berikut:
1. Manjakan diri Anda tiap hari.
Contohnya seperti berendam air panas atau mendengarkan CD favorit tanpa gangguan. Cara ini efektif bagi Anda yang menderita sindrom Hurried Woman.
Aktivitas yang memanjakan diri merupakan pengalaman sensori dan mengaktifkan reseptor di dalam otak. Otak lalu akan fokus pada reseptor itu dan mengistirahatkan bagian otak lainnya.
2. Coba berbaring lebih lama setelah weker berbunyi.
Biasanya ketika mendengar weker, Anda akan langsung bangun dan menuju kamar mandi. Padahal ketika Anda baru bangun, otak masih dalam gelombang alpha yang tenang. Aktivitas langsung melompat turun dari ranjang, berarti Anda memaksa keluar dari situasi menenangkan dan masuk dalam situasi yang lebih waspada dan stres. Akibatnya otak langsung memproduksi adrenalin yang membuat Anda bergerak dengan kecepatan di sepanjang hari.
Jadi, mulailah hari Anda dengan berada di ranjang lebih lama. Anda bisa menyetel weker lebih awal agar Anda bisa berbaring lebih lama dan memulai hari lebih tenang.
3. Mencium aroma bunga.
Riset membuktikan bahwa pemandangan alam bisa menenangkan pikiran dan menurunkan kadar hormon stres. Jadi, sempatkan untuk menyentuh alam dalam satu hari. Contoh: memandang pohon-pohon atau mencium aroma wangi bunga.
4. Pisahkan diri dari teknologi.
Jika Anda besar di kota dan dimanjakan dengan segala teknologi, agaknya sulit untuk tidak ketergantungan dengan teknologi. Namun menurut Dr Bost, teknologi terkait dengan tugas dan 'memaksa' Anda mengerjakan berbagai tugas sekaligus. Tentu saja hal ini justru meningkatkan hormon stres dan memberi rangsangan berlebihan kepada otak dan membuat pikiran Anda bergerak lebih cepat.
Luangkan waktu minimal satu jam tiap minggu dan matikan semua alat teknologi dari telepon, teve, komputer atau radio. Memutuskan hubungan dengan teknologi akan menurunkan stimulasi pada otak dan menurunkan kadar hormon stres sehingga Anda lebih rileks dan tenang.
5. Sering tertawa.
Tertawa itu sehat! Tertawa spontanitas menyebabkan interupsi di dalam pola pikiran dan menghentikan aliran hormon stres dan pikiran yang serba buru-buru.
Cobalah untuk sering-sering menonton komedi situasi atau main game dengan anak-anak atau hal-hal lain yang bisa membuat Anda tertawa. [mor]
p/s: memang perlu risau, tapi risaukan diri sendiri yang makin jauh dari Allah itu lebih penting.. apa-apa pun, berbalik pada Allah.. chaiyok haifa!!
Tiada ulasan:
Catat Ulasan